Rabu, 20 November 2019






Oleh: ROY M

Jika pulau seberang adalah alasan untuk kamu berjuang, jangan gemuruh walau sampanmu mulai goyah"
Kata Kiai pada santrinya yang sedang mengaji

Lalu, suara itu terekam dalam setiap lembar kuning alfiyah, imrithi dan tashrif
Aku mengejanya dalam keheningan mimpi yang tak berkesudahan 
Disana aku menemukan semesta, nyaris seperti purnama

"Jika pulau telah aku tapaki, tak perlu suara sebagai hadiah
Biarlah doa menjadi ucapan terimakasihnya"

Sampai disini, aku sudah lihai menuliskan kata yang belum sempat terlihat. 


*Anggota Santre Pangarangan Yogyakarta, Puisi ini diambil dari Antologi bersama 100 Penyair Santri Indonesia bukunya berjudul "Suluk Santri". Puisinya kebetulan ikut menyumbangkan khazanah sastra Santri Indonesia. 


0 komentar:

Posting Komentar

Comments

Cari Blog Ini

Most Popular

Popular Posts