Kulonprogo- Keterbatasan mendapatkan sumber air dialami Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo yang setiap hari melaksanakan droping bantuan air bersih kepada warga di wilayah kekeringan. Sejak penetapan status tanggap darurat bencana kekeringan di Kulonprogo, sumber pengambilan air mengandalkan dari sumur di PMI Cabang Kulonprogo, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waduk Sermo dan IPA Klangon, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang.
“Sumber air di musim kemarau yang dapat diambil airnya juga terbatas. Terutama untuk pengambilan air terdekat dengan lokasi droping bantuan air bersih di wilayah kekeringan,” ujar Ariadi, Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo.
BPBD Kulonprogo mengkoordinasikan dengan Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan PMI Cabang Kulonprogo untuk pendistribusian bantuan air bersih. Menurutnya, terdapat sekitar 30 desa tersebar di tujuh wilayah kecamatan dilanda kekeringan. Warga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan rumah tangga karena sebagian besar sumber air mengering.
Direktur Utama PDAM Kulonprogo, Djumantoro dihubungi terpisah menjelaskan PDAM menyediakan lokasi empat IPApengambilan air untuk pelayanan droping bantuan air bersih. Selain di Waduk Sermo dan Klangon, dapat pengambilan air di IPA Banguncipto, Sentolo dan IPA Sapon, Kecamatan Lendah.
0 komentar:
Posting Komentar